Knowledge is REMIX and REMIX is how live

Komik, cergam atau kartun merupakan buku yang cukup poluler dimasyarakat khususnya pada kalangan remaja dan anak-anak,komik atau dengan istilah yang dikenal juga cerita bergambar (cergam) terdiri dari teks atau narasi yang berfungsi sebagai penjelasan dialog dan alur cerita. Komik menurut kutipan Marcel Bonnet dalam bukunya komik Indonesia adalah salah satu produk akhir dari hasrat manusia untuk menceritakan pengalamannya, yang dituang dalam gambar dan tanda, mengarah kepada suatu pemikiran dan perenungan.

Perancis dikenal sebagai pencetus ide-ide komik cemerlang, sejarah komik bermula pada masa pra sejarah digua Lascaux, Prancis selatan, ditemukan torehan berupa gambar gambar bison , jenis banteng atau kerbau Amerika. Cikal bakal komik ini menurut bonnet belum mengandung sandi yang membentuknya menjadi bahasa, namun sudah merupakan "pesan" sebagai upaya komunikasi non verbal paling kuno.

Di Mesir, cerita tentang Dewa Maut dalam dunia Roh terdapat dapat terlihat di kuburan Raja Nakht. Dari makam Nefferonpet (1300 SM) juga ditemukan gambar-gambar pada dinding. Selanjutnya "Komik" diatas daun beralih bentuk Mozaik susunan lempeng batu berwarna)di Yunani karya ini berlangsung hingga abad ke 4 Masehi, pada masa jaman Romawi cerita bergambar berkembang pesat yang selanjutnya menyebar hampir keseluruh Eropa.

Pada masa ini kita lebih banyak mengenal komik hasil karya produk Jepang terutama pada anak- anak dan remaja, yang kualitas dari cerita dan formatnya sangat menarik bahkan dapat mengalahkan komik Walt Disney's Amerika dipasaran. Di awal 1990-an Indonesia dibanjiri oleh komik- komik Jepang, ini terjadi setelah masa kejayaan Godam dan Gundala Putra Petir surut ditahun 1970-an. Toko-toko dan tempat persewaan buku dipenuhi cerita bergambar import dari negeri matahari terbit itu. Komik-komik yang hadir menyajikan tidak saja adegan laga yang diwakili oleh Chimi, Kenji, Saint Seiya, atau Tiger Wong ; tetapi juga untuk kalangan remaja yang lebih populer sekarang disebut ABG (anak baru gede) yang sedang mekar- mekarnya, seperti Candy-Candy atau juga komik jenaka seperti Kobo Chan.

Komik (manga) atau kartun (anime) telah ikut memperkaya Jepang yang kurang memiliki hasil hutan, tetapi sangat jitu dalam meniru dan memanfaatkan peluang terutama terhadap produk-produk industri. Setelah sepeda motor, mobil dan komputer, mereka merambah komik tetapi bukan sekedar jadi. Bahkan menjadi primadona untuk bacaan anak-anak dan remaja masa kini khususnya di Asia, mereka sekarang lebih mengemari Srikandi Alies warna warni atau kucing robot yang pandai melayani juga Sailor Moon dan Dragon Ball Z dan lainnya, bukan lagi Flash Gordon, Gart , Goofy, Mickey mouse, atau Donal Duck. Di Indonesia cikal bakal komik banyak dipengaruhi oleh agama Budha, Hindu dan Islam. Indikasi ditemukannya gua leang-leng , sulawesi selatan temuan ini berupa gambar babi hutan juga candi-candi sekitar abad ke 18 juga didapati gambar-gambar kuno diatas kertas dengan tinta berwarna, gambar menyerupai komik karena disertai keterangan teks beraksara Arab dalam bahasa jawa yang dipakai dalam penyebaran agama Islam.

Di Bali komik dibuat diatas daun lontar, bercerita tentang epos Ramayana dalam aksara Bali berbahasa Jawa kuno tema ceritanya adalah Dampati Lelagon atau Darma Lelagon. Dicandi- candi borobudur dan prambanan terdapat relif yang menceritakan kehidupan spritual dan kebudayaan pada abad pertengahan, juga kita kenal dalam cerita wayang beber dan wayang kulit yang menjadi kesenian masyarakat jawa menjadi referensi timbulnya komik indonesia.

Cerita bergambar atau komik pertama kali terbit di indonesia sejalan dengan munculnya media masa berbahasa Melayu Cina dimasa pendudukan Belanda. Cergam Put On karya Kho Wan Gie tahun 1930 di Harian Sin Po, menceritakan sosok gendut bermata sipit yang melindungi rakyat kecil bercerita indonesia sebagai tanah kelahiranya. Komik ini sangat populer masa itu, sedangkan nama Put on adalah jenis cerita bergambar yang bercorak humor berbentuk kartun .

Cerita bergambar yang bercorak realistik baru dimulai oleh Nasoen As sejak tahun 1939. Bonnet menempatkan awal Perang Dunia I sebagai masa pertumbuhan awal komik Indonesia, komik pertama dalam khasanah sastra Indonesia ialah Mencari Putri Hijau (Nasroen As) dimuat dalam Harian Ratoe Timoer. Pada masa pendudukan Jepang 1942 muncul cerita legenda Roro Mendut karya B. Margono, di Harian Sinar Matahari Jogjakarta. Setelah Indonesia merdeka Harian Kedaulatan Rakyat memuat komik Pangeran Diponegoro dan Joko Tingkir. Pada tahun 1948 muncul juga cerita kependudukan Jepang oleh Abdul Salam. Cerita yang bertemakan petualangan dan kisah- kisah Kepahlawanan/ Heroisme yang diangkat dari cerita rakyat sehubungan dengan situasi politik cukup marak pada masa itu. Buku komik jenis ini banyak muncul pada tahun 1952, misalnya Sri Asih (1952) karya R.A Kosasih, Kapten Jani, Panglima Najan ( Tino Sidin) dan sebagainya.

Masa keemasan dan kebangkitan kedua komik Indonesia (1980) ditandai banyaknya ragam dan judul komik yang diterbitkan pada masa itu. Ragam komik yang disukai pada periode ini, yakni komik roman remaja yang bertemakan roman kehidupan kota dan beberapa komikus yang dominan adalah Budijanto, Zaldy, Sim dan Jan Mintaraga yang cukup poluler dengan Sebuah Noda Hitam. Yang kedua adalah komik silat, yang bertemakan petualangan pendekar-pendekar ahli silat. Ganes TH, spesialis dalam jenis komik ini. Karya- karya lainnya adalah serial Si Buta dari Gua Hantu, Siluman Serigala Putih, Tuan Tanah Kedaung, Si Djampang, Panji tengkorak (Hans Jaladara) dan Godam (Wid NS) dan Gundala (Hasmi).

Kecerdikan penerbit, kreativitas komikus dan tanggapan pembaca menciptakan dinamika yang mendukung suburnya dunia komi. Komik strip asing, seperti Flash Gordon, Rip Kirby, Prince Valiant, Tarzan dan Superman yang masuk indonesia lewat surat kabar, juga menjadi pendorong penciptaan karya komik-komik Indonesia. Pada masa sekarang, memang kita harus banyak belajar dari negara Jepang. Kalau kita melihat pemenang sayembara komik yang diadakan pekan komik dan animasi nasionl (PKAN) digelar di Galeri Nasional, Februari 2000 lalu, kita kagum dan terharu. Kenapa mereka bisa bikin komik begitu bagus dan tidak kalah dengan komik asing? Menurut tulisan Noor Cholis, komik indonesia sebagian besar hanyalah merupakan khotbah bergambar. Penuh petuah-petuah verbal ini itu. Pesan yang ingin disampaikan pun terlalu hitam putih, penuh samangat lokal yang dibuat-buat sehingga menimbulkan rasa risih bagi pembaca dewasa dan membosankan bagi anak-anak yang mempunyai dinamika berbeda yang dimiliki oleh orang tua mereka. Dahulu komik seperti
Mahabarata yang konon penuh ajaran mulia, cerita-cerita sejarah yang hebat lagi perkasa boleh sangat disukai, bahkan pernah mencapai kejayaan dengan penjualan yang sangat mengagumkan.

Komik sebagai industri berjangka panjang hampir tidak menjadi bagian strategi masa depan komikus Indonesia, kecuali Dwi koendoro (Dwikoen) pencipta tokoh Panji Koming (dan juga menciptakan legenda Sawung Kampret) di Harian Kompas. Dari jenis komik Strip ini muncul pula nama-nama G.M. Sudharta (Om Pasikom di Kompas), Keliek Siswojo (Doyok di Harian Pos Kota), Rahmad Ghazhali (Mr. Boss di Bisnis Indonesia).

Semakin beragamnya jenis hiburan turut mengurangi kegairahan dunia komik Indonesia. Disamping itu, komik-komik asing banyak diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan akhirnya mengeser popularitas komik lokal. Masalah kualitas, profesionalisme, promosi dan distribusi, sering kali menjadi pokok perdebatan ketika mendiskusikan masalah tersebut. Penciptaan komik-komik Indonesia saat ini seakan- akan didorong dan dipengaruhi oleh hadirnya komik-komik asing. Mengenai pengaruh Manga Jepang yang mewarnai komikus Indonesia, itu hal yang wajar karena Amerika pun terpengaruh oleh negara matahari terbit ini, jadi tinggal bagaimana mengasah kreatitas senimannya, begitu menurut Dwi Koen.

Akhir kata, kedepan semoga komik Indonesia mungkin bisa mencontoh sinetron Indonesia yang menjamur ditelevisi kita, walaupun isi ceritanya banyak menjual mimpi-mimpi, mari bermimpi menjadi tuan rumah di negara sendiri.

Artikel ini saya ambil dari http://artikel.us/art05-72.html
Judul asli: Selintas sejarah komik indonesia
Nama & E-mail (Penulis): Guntur Angkat SS.n (Dosen di Univ. Tarumanagara)
Tanggal: 23 nov 2004

Beberapa porsi sudah di edit (perbaikan ejaan, penambahan link atau tambahan deskripsi) dengan maksud untuk menambah kelengkapan artikel saja. Dalam waktu yang akan datang akan saya tambahkan gambar-gambar pendukung.

Back to Main Page

Labels: ,

posted by Rudi @ 8:27 PM,

<< Return to Home





Gunakan feature pencarian ini untuk mengetahui info-info terbaru dari dunia komik, Penulis dan Artis favorit Anda.


Previous Posts


Shout Now!

Pertimbangkan untuk tidak memberikan link email Anda demi menghindari spam & junkmail dikemudian hari.



Links

US Comic Reviews
» Newsarama
» Comic Book Resources

Livin La Vida Comics!
» Komik Indonesia
» Manyala
» Pragat Comic
» Comics & Sequential Art

Friends to Friends
» Sang Kolektor
» Komik Bekas
» Lucky Seven 777
» 1 Magic Store
» Sun Burst Adventure

Specials
» Pak Janggut


Powered by

BLOGGER
Add to Plusmo Site Meter

Mau Duit? Bukan bohong! Kumpul aja bersama para Blogger disini!


We are an Amazon Associate. Items purchased after clicking a link on this site generate a small commission. Clik here if you want to join affiliate program.




And i'm using Google AdSense too.



Firefox is Free Browser that allow you to browse more faster and secure. Firefox is also great for Bloggers because it easier to use and now it comes with the Google Toolbar.